Senin, 27 Mei 2013

METODE BRAINSTOTMING

METODE BRAINSTORMING
Metode brainstorming adalah teknik mengajar yang dilaksanakan guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru

Tokoh yang mempopulerkan metode brainstorming adalah Alex F. Osborn yang dalam bukunya Applied Imagination itu disebut juga dengan metode sumbang saran. Metode brainstorming merupakan suatu bentuk metode diskusi guna menghimpun ide atau gagasan, pendapat, dan pengalaman siswa.

Teknik ini hanya untuk menghasilkan gagasan yang mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik. Kegiatan ini mendorong munculnya banyak ide, termasuk ide yang nyleneh, liar, dan berani dengan harapan bahwa gagasan tersebut dapat menghasilkan ide yang kreatif.

Metode brainstorming bertujuan untuk menghimpun ide, pendapat, informasi, pengalaman semua siswa yang sama atau berbeda. Hasil akhirnya lantas dijadikan peta info, peta pengalaman, atau peta ide (mindmap) untuk evaluasi. Metode ini menguras habis apa yang dipikirkan para siswa di dalam menanggapi permasalahan yang dilontarkan guru di kelas.

Langkah-langkah Penerapan Metode Brainstorming
·      Pemberian informasi dan motivasi. Pada tahap ini guru menjelaskan masalah yang akan dibahas dan latar belakangnya, kemudian mengajak siswa agar aktif untuk memberikan tanggapannya.
·     Identifikasi. Siswa diajak memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang diberikan siswa ditampung, ditulis dan jangan dikritik. Pemimpin kelompok dan peserta dibolehkan mengajukan pertanyaan hanya untuk meminta penjelasan.
·     Klasifikasi. Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga berdasarkan struktur/faktor-faktor lain.
·     Verifikasi. Kelompok secara bersama meninjau kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang dibahas. Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil adalah salah satunya dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi sumbang saran bisa dimintai argumentasinya.
·      Konklusi (Penyepakatan). Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.

Tugas guru dalam pelaksanaan metode brainstorming:
·   Memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka tertarik untuk menanggapinya.
·       Tidak boleh mengomentari atau mengevaluasi bahwa pendapat yang dikemukakan oleh siswa itu benar/salah.
·       Guru tidak perlu menyimpulkan permasalahan yang telah ditaggapi siswa.
·     Guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa, dan memastikan semua siswa di dalam kelas mendapat giliran.
·       Memberikan pertanyaan untuk memancing siswa yang kurang aktif menjadi tertarik.

Tugas siswa dalam pelaksanaan metode brainstorming:
· Menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar, mengajukan pertanyaan, atau mengemukakan masalah baru.
·       Belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik.
·       Berpartisipasi aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Brainstorming
Kelebihan metode brainstorming adalah penggunaan kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan atau menyampaikan suatu ide. Dalam proses brainstorming, seseorang akan dituntut untuk mengeluarkan semua ide sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologisnya. Sebagai mana metode mengajar lainnya, metode brainstorming juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan metode brainstorming antara lain:
·       Siswa berfikir untuk menyatakan pendapat.
·       Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
·    Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.
·       Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
·       Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang sudah pandai atau dari guru.
·       Terjadi persaingan yang sehat.
·       Anak merasa bebas dan gembira.
·       Suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan.
·       Meningkatkan motivasi belajar.

Kekurangan metode brainstorming antara lain:
·       Memerlukan waktu yang relatif lama.
·       Lebih didominasi oleh siswa yang pandai.
·       Siswa yang kurang pandai (lambat) selalu ketinggalan.
·       Hanya menampung tanggapan siswa saja.
·       Guru tidak pernah merumuskan suatu kesimpulan.
·       Siswa tidak segera tahu apakah pendapat yang dikemukakannya itu betul atau salah.
·       Tidak menjamin terpecahkannya suatu masalah.
·       Masalah bisa melebar ke arah yang kurang diharapkan.

Kekurangan di atas bisa diatasi jika guru atau pemimpin kelompok bisa membaca situasi dan menguasai kelas dengan baik untuk mencari solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur situasi dalam kelas sebaik mungkin dengan cara benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan dan merencanakan kegiatan belajar dengan baik.

Sabtu, 27 April 2013

Asal-Usul MATEMATIKA "tak kenal maka tak Cinta"

Matematika

Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικάmathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola,[2][3] merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.[4]

Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai “ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting”.[5] Di pihak lain, Albert Einstein menyatakan bahwa “sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan.”[6]

Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen.

Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga kini.[7]

Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan.

Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.

Selasa, 05 April 2011

Prinsip dan Pengelolaan Pendidikan


Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar Pengelolaan.
•Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Standar Pengelolaan Oleh Satuan Pendidikan.
Pasal 49-(1)Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasisi sekolah ynag ditunjkan dengan kemandirian,kemitraan,partisipasi,keterbukaan,dan akuntabilitas
(2)Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi menerapkan otonomi perguruan tinggi[...].

Stnadar Pengelolaan Oleh Pemerintah Daerah
Pasal 59-(1)Pemerintah daerah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program:
a.wajib belajar;
b.peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah;
c.penuntasan pemberantasan buta aksara;
d.penjaminan mutu pada satuan pendidikan,baik yang diselengarakan oleh Pemerintah
e.Daerah maupun masyarakat;
f.peningkatan status guru sebagai profesi;
g.akreditasi pendidika;
h.peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat;dan
i.pemenuhan standar pelayanan minimal(SPM)bidang pendidikan
.

Standar Pengelolaan Oleh Pemerintah
Pasal 60-Pemerintah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program:
a.wajib belajar;
b.peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah dan tinggi;
c.penuntasan pemberantasan buta aksara;
d.penjaminan mutu pada satuan pendidikan,baik ysng diselengarakan oleh pemerintah
e.maupun masyarakat;
f.peningkatan status guru sebagai profesi;
g.peningkatan mutu dosen;
h.standarisasi pendidikan;
i.akreditasi pendidikan;
j.peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan lokal,nasional,dan global;
k.pemenuhan Standar Pelayanan Minimal(SPM)bidang pendidikan; dan Penjaminan mutu pendidikan nasional.

Pengelolaan pendidikan berasal dari kata manajemen, sedangkan istilah manajemen sama artinya dengan administrasi ( Oteng Sutisna:1983). Dapat diartikan pengelolaan pendidikan sebagai supaya untuk menerapkan kaidah-kaidah adiministrasi dalam bidang pendidikan. Sebelum berlanjut pada bahasan selanjutnya terlebih dahulu kita harus mengerti pengertiaan administrasi. Salah satunya adalah
Menurut Moh. Rifai (1982) adiministrasi adalah keseluruhan proses yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersdia dan yang sesuai, baik personal maupun material, dalam usaha untuk mencapai bersama suatu tujuan secara efektif dan efisien.
Serta Sondang P Siagian ( 1983) administrasi adalah sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dudung A. Dasuqi dan Setyo Somantri (1994) menyampaikan beberapa alasan tentang perlunya kaidah-kaidah administrasi diterapkan dalam bidang pendidikan berikut beberapa alasanya.
• Mengantisipasi tuntutan perkembangan dan juga tuntutan pembangunan yang terjadi baik    local maupun global sehingga pendidikan dapat merencanakan, menyediakan, mengelola dan juga mengatur berbagai tuntutan yang ada guna kepentingan pembangunan itu sendiri
• Produk atau hasil dari pembangunan pendidikan baik berbentuk fisik maupun non fisik dapat dirasakan manfaatnya bagi kehidupan manusia
• Peranan dan tugas dari lembaga pendidikan yag semakin bertambah dan beragam sehingga akhirnya tidak hanya tenaga pengajar yang diperlukan tetapi juga membutuhkan berbagi tenaga kependidikan lainya seperti pengelola pendidikan, administrator , planner, supervisor dan juga counsellor.
• Tuntutan dari masyarakat terhadap lembaga pendidikan yang menuntut peralatan dan fasilitas yang memadai serta personil yang berkualitas.
• Pendidikan dan lembaga pendidikan telah menjadi ajang bisnis yang memerlukan penangana yang lebih serius untuk dapat bersaing sehat.

Fungsi dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan

1. Membuat Putusan
Pembuatan putusan merupakan salah satu fungsi administrasi yang perlu dilakukan oleh para administrator yang akan membawa dampak terhadap seluruh organisasi, prilakunya dan hasil keputusan itu.
Langkah-langkah pembuatan putusan:
• Menentukan masalah
• Mengananalisa situasi
• Mengemembangkan aternatif-alternatif kemungkinan
• Menganalisa aternatif-alternatif kemungkinan
• Memilih alternatif yang paling mungkin

2. Merencanakan
Adalah persiapan untuk mengantisipasi tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan. Dalam merumuskan perencaan menurut Dudung A. Dasuqi dan Setyo Somantri ( 1994) mengandung unsur sebagai berikut:
• Adanya kontinyuitas atau berkesinambungan serta bertahap yang berpedoman pada tujuan yang akan dicapai.
• Kegiatan dapat bersifat tunggal maupun banyak dan saling mendukung satu sama lain.
• Kegiatan untuk menetapkan tindakan yang akan dilakukan
• Ada unsur ketidakpastian dalam merumuskan perencanaan sebab tidak ada rencana yang tampa hambatan   tak terduga.
• Optimalisasi perhitungan yang akan terjadi untuk menjaga dan mengurangi kegagalan.
   Lebih lanjut Dudung A Dasuqi dan Setyo Somantri (1994) menjelaskan bahwa merencanakan mengandung:
• Pra rencana yang berisi
   o Pengumpulan dan pengolahan data
   o Diagnosa dan prognosis situasi
   o Perumusan kebijakan
   o Estimasi kebutuhan
   o Menganggarkan kebutuhan
   o Memilih sasaran
• Merumuskan rencana
• Perincian rencana
• Implementasai rencana
• Revisi dan perencanaan

3. Mengorganisasikan
Menurut Oteng Sutisna( 1983) makna arti mengorganisasikan adalah sebagai kegiatan dalam menyusun struktur dan membentuk hubungan-hubungan agar diperoleh kesesuaian dalam usaha mencapai tujuan yang telah disepakati

4. Mengkomunikasikan
Berarti menyalurkan informasi, ide, penjelasan, perasaan, pertanyaan dari orang yang satu kepada orang lain atau dari kelompok yang asdatu kepada kelompok yang lain. Mengkomunikasikan dalam suatu organisasi adalah dimaksudkan utnuk dapat mempengaruhi sikap perilaku para anggota organisasi secara sendiri-sendiri atau berkelompok.

5. Mengkoordinasikan
Oteng sutisna (1983) mengkoordinasikan adalah serangkaian kegiatan untuk mempersatukan sumbangan dan saran dari para anggota organisasi, bahan dan sumber-sumber lain yang terdapat dalam organisasi itu ke arah pencapaian tujuan yang telah disepakati.

6. Mengawasi
Menurut oteng Sutisna ( 1983) adalah suatu proses fungsi dan prinsip administrasi untuk melihat apa yang terjadi sesuai dengan apa yang semestinya terjadi. Dengan kata lain pengawasan adalah fungsi administratif untuk memastikan bahwa yang dikerjakan sesuai dengan rencana yang dibuat.

7. Menilai
Oteng sutisna ( 1983) mengartikan penilaian sebagai seperangkat kegiatan yang dapat menentukan baik tidaknya program-program atau kegiatan-kegiatan organisasi yang sedang dijalankan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Fungsi penilaian
• Memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir periode kerja
• Mendukung dan menjamin cara bekerja yang efektif danefisien
• Memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran
• Memajukan pengembangan oragnisasi sekolah.

Prinsip penilaian dalam pengelolaan pendidikan menurut Dudung A. Dasuqi dan Setyo Somantri (1994)
• Komperhensif : penilaian mencakup keseluruhan unsur
• Kooperatif : melibatkan semua yang terkait
• Ekonomis : tidak ada pemborosan

semoga bermanfaat....

Minggu, 03 April 2011

Melek Matematika

Melek Matematika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “melek” berarti dapat melihat atau mengerti. Melek huruf artinya dapat membaca dan menulis huruf . Sehingga, peserta didik dikatakan sudah ”melek matematika” dapat diartikan secara bebas yaitu peserta didik dapat mengerti fakta, konsep, prinsip, operasi, dan
pemecahkan masalah matematika. Banyak orang menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit
dan abstrak (keduanya benar), membosankan, malah menakutkan, hanya punya jawaban tunggal untuk setiap permasalahan, dan hanya dapat dipahami oleh segelintir orang (tidak seharusnya begitu). Ini adalah pandangan lama tentang matematika yang menganggap matematika bersifat absolut, sudah ada di alam sejak semula dan manusia hanya berusaha menemukannya kembali. Pandangan ini diperkuat lagi karena matematika diajarkan sebagai produk jadi yang siap pakai (rumus, algoritma) dan guru mengajarkannya secara mekanistis dan murid hanya pasif . Siswa kurang menyukai pelajaran matematika dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor materi, guru, atau proses pembelajarannya. Menurut Gravemeijer, dari segi materi, matematika merupakan ilmu yang abstrak.  Pandangan bahwa matematika itu abstrak juga dikemukakan Ernest dan Ruseffendi. Bagi anak-anak matematika akan semakin terasa abstrak jika materinya dibuat jauh dari kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu Ruseffendi menyarankan agar dalam menerangkan pengerjaan hitung sedapat mungkin supaya dimulai dengan menggunakan benda-benda riil, gambarnya atau diagramnya yang ada kaitannya dengan kehidupan nyata sehari-hari. Kemudian dilanjutkan ketahap kedua yaitu berupa modelnya dan akhirnya ke tahap simbol.

Pandangan modern tentang matematika adalah sebaliknya: matematika adalah kegiatan manusia, dapat dipahami semua orang dan malah menyenangkan, berguna dalam kehidupan sehari-hari (problem-solving, modeling), suatu permasalahan mungkin mempunyai lebih dari satu jawaban, atau malah mungkin
tidak punya jawaban sama sekali. Pandangan ini tentunya mengubah filsafat pendidikan matematika dan para dosen serta guru perlu memahaminya dan mempraktekannya dalam pekerjaannya. Kebutuhan untuk memahami matematika menjadi hal yang mendesak bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Karena matematika diperlukan dalam kehidupan sehari-hari ataupun di tempat kerja, kebutuhan ini akan meningkat secara terus menerus. Begitu juga dengan pentingnya siswa belajar matematika mulai dari Sekolah Dasar (SD), karena matematika SD merupakan pengetahuan dasar dan landasan untuk belajar matematika lebih lanjut. Pembelajaran matematika di sekolah bisa secara kurikuler maupun ekstrakurikuler. Pembelajaran matematika secara kurikuler berlangsung di kelas atau di luar kelas dengan menggunakan jam pelajaran wajib di sekolah dan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Sedangkan pembelajaran matematika secara ekstrakurikuler diberikan di luar jam pelajaran wajib di sekolah, misalnya pembinaan untuk International Mathematics Olimpiade (IMO), Lomba Cerdas Cermat Matematika (LCCM), dan Lomba Melek Matematika (LMM). Pembelajaran matematika tersebut diberikan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
kompetitif. Dengan penyelenggaraan LMM ini, diharapkan peserta didik dapat melek matematika, yang indikatornya antara lain:
(1) prestasi peserta didik dalam matematika meningkat
(2) peserta didik mampu berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, kompetitif dan kemampuan bekerjasama
(3) peserta didik senang terhadap matematika.

Sekilas membahas soal matematika PISA
PISA merupakan salah satu program kerjasama beberapa negara OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) untuk melakukanpengukuran sejauh mana siswa-siswa mereka, yang berusia 15 tahun, siap untuk menghadapi tantangan di masa depan mereka. Penyelenggaraan PISA dikoordinasikan oleh konsorsium internasional yang diketuai oleh ACER (Australian Council for Educational Research) yang berkedudukan di Melbourne, Australia. Konsorsium ini terdiri atas lembaga penelitian dan pengujian yang terkemuka di dunia. PISA telah dilaksanakan sebanyak tiga periode sejak tahun 2000, 2003 dan 2006. Tahun 2000 tes PISA lebih menitikberatkan pada literasi membaca sementara literasi matematika dan sains sebagai pendukung. Di tahun 2003, tes PISA lebih menitikberatkan pada literasi matematika sementara literasi membaca dan sains sebagai pendukung. Baru pada tahun 2006, literasi sains menjadi target utama.
Soal-soal matematika PISA terdiri dari 4 jenis.

Contoh soal di bawah ini diambil dari The PISA 2003 Assessment Framework.
1) Quantity (Kuantitas) – bilangan
Contoh 1
ROCK CONCERT (KONSER ROCK)
For a rock concert a rectangular field of size 100 m by 50 m was reserved for the audience. The concert was completely sould out and the field was full with all the fans standing. Which one of the following is likely to be the best estimate of the total number of people attending the concert?
(Untuk konser rock bidang segi empat ukuran 100 m dengan 50 m disediakan untuk para penonton. Konser ini benar-benar luar bisa dan lapangan penuh dengan semua fans berdiri. Yang mana salah satu dari berikut ini mungkin estimasi terbaik untuk jumlah orang yang menghadiri konser?)
A. 2.000
B. 5.000
C. 20.000
D. 50.000
E. 100.000
Scoring and comments on mathematics example 1
(Skor dan komentar matematika pada contoh 1)
Full Credit (Nilai Penuh)
Code (Kode) 1: Response (Jawaban) C: 20.000
No Credit (Tidak ada Nilai)
Code (Kode) 0: Other responses (Jawaban lainnya).
Item type (Jenis item): Multiple-choise ( Pilihan ganda)
Competency cluster (Kelompok kompetensi): Connections (Hubungan)
Overarching idea (Melingkupi ide): Quantity (Kuantitas)
Situation (Situasi): Public (Umum)

2) Space and shape (Ruang dan bentuk) – geometri
Contoh 2.1
The following picture are sideviews of the twisted building.
Sideview 1 Sideview 2
(Pemandangan dari samping gedung 1) (Pemandangan dari samping gedung 2)
From which direction has Sideview 1 been drawn?
(Gambar berikut adalah pemandangan dari samping gedung bengkok. Dari
arah mana pemandangan gedung 1 telah ditarik?)
A. From the North (Dari Utara).
B. From the West (Dari Barat).
C. From the East (Dari Timur).
D. From the South (Dari Selatan).
Scoring and comments on mathematics example 2.1 (Skor dan komentar
matematika pada contoh 2.1)
Full Credit (Nilai Penuh)
Code (Kode) 1: Response (Jawaban) C: From the East (Dari Timur).
No Credit (Tidak ada Nilai)
Code (Kode) 0: Other responses (Jawaban lainnya).
Item type (Jenis item): Multiple-choise ( Pilihan ganda)
Competency cluster (Kelompok kompetensi): Connections (Hubungan)
Overarching idea (Melingkupi ide): Space and shape (Ruang dan bentuk)
Situation (Situasi): Public (Umum)
Contoh 2.2
From which direction has Sideview 2 been drawn? (Dari arah mana
pemandangan gedung 2 telah ditarik?)
A. From the North West. (Dari Barat Laut)
B. From the North East. (Dari Timur Laut)
C. From the South West. (Dari Barat Daya)
D. From the South East. (Dari Tenggara)
Scoring and comments on mathematics example 2.2 (Skor dan komentar matematika pada contoh 2.2)
Full Credit (Nilai Penuh)
Code (Kode) 1: Response (Jawaban) D: From the South East
(Dari Tenggara).
No Credit (Tidak ada Nilai)
Code (Kode) 0: Other responses (Jawaban lainnya).
Item type (Jenis item): Multiple-choise ( Pilihan ganda)
Competency cluster (Kelompok kompetensi): Connections (Hubungan)
Overarching idea (Melingkupi ide): Space and shape (Ruang dan bentuk)
Situation (Situasi): Public (Umum)

3) Change and relationships (Perubahan dan hubungan) – aljabar
Contoh 3.1
A women in hospital receives an injection of penicillin. Her body gradually breaks the penicillin will remain active. The pattern continues at the end of each hour only 60% of the penicillin that was present at the end of the previous hour remains active. Suppose the woman is given a dose of 300 milligrams of penicillin at 8
o’clock in the morning. Complete this table showing the amount of penicillin that will remain active
in the women’s blood at intervals of one hour from 08.00 until 11.00 hour. (Seorang wanita di rumah sakit menerima suntikan penisilin. Tubuhnya secara bertahap istirahat penisilin akan tetap aktif. Pola ini berlanjut pada akhir setiap jam hanya 60% dari penisilin yang hadir di akhir jam sebelumnya masih aktif.
Misalkan wanita tersebut diberikan dengan dosis 300 miligram penisilin jam

Alat-alat Permainan Matematika





1
Loncat Katak-papan


2
Logiko


3
Luas Selimut Bola (versi alas kerucut)


4
Menara hanoi


5
Model Bangun Ruang Archimedian


6
Model Bangun Ruang Platonik


7
Pencerminan Gambar Model I


8
Volum Bola Takaran Chavalieri


9
Kapak Tomahawk


10
Kartu Ajaib A


11
Kubus Paradoks


12
Pantulan Ellips


13
Pantulan Parabola


14
Segitiga Paradoks


15
Apollo Kecil


16
Hilang Leprechaun


17
Jembatan Konigsberg


18
Kartu Angka-Gambar 1-5


19
Kartu Angka-Gambar 6-10


20
Kartu Fungsi


21
Kartu Pecahan Senilai


22
Kartu Simetri


23
Permainan Go-Out


24
Permainan Hilang (2 jenis)


25
Permainan L


26
Telusur Poligon Bintang


27
Tetrahedron Ajaib


28
Tetranet


29
Pentomino


30
Gambar Tak-Lazim


31
Gambar-gambar Gabungan


32
Gambar-gambar Ilusi Optik


33
Gambar-gambar Paradoks


34
Model Ambigram


35
Pengubinan Tak-Lazim


36
Paradoks Bilangan


37
Paradoks Geometri


38
Paradoks Induksi Matematik


39
Paradoks Kalkulus


40
Paradoks Logika


41
Paradoks probabilitas


42
Asal-usul Simbol Matematika


43
Catatan Matematika Kuno


44
Konversi Tanggal dan Hari Biasa


45
Konversi Tanggal dan Hari Pasaran


46
Kronologis Bilangan Pi


47
Sejarah Topik Matematika


48
Tetris


49
Pyramid


50
Rantai 3 Kait


51
Tabung Urai


52
Tantangan


53
Tetris Balok


54
Uxu Bulat


55
Uxu Kotak


56
Kotak 8


57
Kubus Misteri


58
Kubus Renteng


59
Kubus Urai


60
Kunci 6 ‘S’


61
Kunci 9 Kotak


62
Lepas benang


63
Oval Besar